Rabu, 06 April 2011

Tugas: Perencanaan Pembelajaran

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN

SITI AISAH

Abstrac

         Learning process is experienced along body a man and gets to apply anyplace and whenever. Learning has kindred savvy with teaching, although has konotasi that different. In the context education, teacher teaches so educative participant get studying and gain control study content until up to something objektif that prescribed( kognitif's aspect), can also regard changing attitude (afektif's aspect), and skill( psikomotor's aspect) participant someone is taught. Teaching gives image just by profession one party, which is teacher work only. Meanwhile learning also implies mark sense interaction among learns by participant be taught. Learning management is a learning activity that shall work teacher and that student learning aim can reach tif's effect ala and efficient. Learning management constitute thing that needs at looking at by an instructor, teacher, in learning process.

Key word : pengelolaan, pembelajaran

A. Pendahuluan

1. Latar belakang

           Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi siswa agar dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungannya dengan demikiann akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang memungkinkan untuk berfungsi secara adekuat dalam kehidupan masyarakat (Hamalik, 2004: 79).
           Proses pembelajaran dialami sepanjang hayat seorang manusia serta dapat berlaku di manapun dan kapanpun. Pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan pengajaran, walaupun mempunyai konotasi yang berbeda. Dalam konteks pendidikan, guru mengajar supaya peserta didik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran hingga mencapai sesuatu objektif yang ditentukan ( aspek kognitif ), juga dapat mempengaruhi perubahan sikap (aspek afektif), serta keterampilan ( aspek psikomoto r) seseorang peserta didik. Pengajaran memberi kesan hanya sebagai pekerjaan satu pihak, yaitu pekerjaan guru saja. Sedangkan pembelajaran juga menyiratkan adanya interaksi antara guru dengan peserta didik.
           Instruction atau pembelajaran adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar siswa, yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar siswa yang bersifat internal. Gagne dan Briggs ( 1979:3 )
Pembelajaran adalah Proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. ( UU No. 20/2003, Bab I Pasal Ayat 20 )
Istilah “pembelajaran” sama dengan “instruction atau “pengajaran”. Pengajaran mempunyai arti cara mengajar atau mengajarkan. ( Purwadinata, 1967, hal 22 ). Dengan demikian pengajaran diartikan sama dengan perbuatan belajar ( oleh siswa ) dan Mengajar ( oleh guru ). Kegiatan belajar mengajar adalah satu kesatuan dari dua kegiatan yang searah. Kegiatan belajar adalah kegiatan primer, sedangkan mengajar adalah kegiatan sekunder yang dimaksudkan agar terjadi kegiatan secara optimal.
           Selain itu Kualitas peserta didik (siswa) tidak terlepas dari pengaruh kualitas pengelolaan pembelajaran yang diterapkan oleh suatu sekolah. Ujung tombak dalam pengelolaan pembelajaran di kelas adalah Guru. Oleh karena itu seorang guru dituntut untuk selalu meningkatkan kualitas pengelolaan pembelajaran efektif dan inovatif . Hal ini harus dilakukan karena perkembangan jaman & teknologi sangat membutuhkan perubahan paradigma pembelajaran yang baru.

2. Tujuan
         Tujuan dari pembutan artikel ini yaitu untuk mengetahui pengelolaan pembelajaran, serta pengelolaan guru. Selain itu juga ingin mengetahui prinsip-prinsip pembelajaran, prosedur pembelajarn serta pengelolaan lingkungan kelas.

B. Metode
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah library Research (penelitian kepustakaan). 

C. Pembahasan

1. Pengelolaan pembelajaran
a. Pengertian pengelolaan
         Pengelolaan diartikan sebagai suatu rangkaian pekerjaan atau usaha yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk melakukan serangkaian kerja dalam mencapai tujan tertentu. Menurut Harsoyo (1977:121) pengelolaan adalah suatu istilah yang berasal dari kata “kelola” mengandung arti serangkaian usaha yang bertujuan untuk mengali dan memanfaatkan segala potensi yang dimiliki secara efektif dan efisien guna mencapai tujuan tertentu yang telah direncanakan sebelumnya. Dari uraian diatas dapatlah disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan pengelolaan adalah suatu rangkaian kegiatan yang berintikan perencanaan,pengorganisasian,penggerakan dan pengawasan yang bertujuan menggali dan memanfaatkan sumber daya alam yang dimiliki secara efektif untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditentukan.

b. Pengertian pembelajaran
          Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan , penguasaan kemahiran dan tabiat , serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Proses pembelajaran dialami sepanjang hayat seorang manusia serta dapat berlaku di manapun dan kapanpun. Pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan pengajaran, walaupun mempunyai konotasi yang berbeda.
           Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik.

c. Pengertian Pengelolaan pembelajaran
           Pengelolaan pembelajaran merupakan komponen variabel metode yang berurusan dengan bagaimana menata interaksi antara pebelajar dengan variabel metode pembelajaran lainnya. Strategi ini berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang strategi pengorganisasian dan strategi penyampaian mana yang digunakan selama proses pembelajaran. Paling tidak, ada 3 (tiga) klasifikasi penting variabel strategi pengelolaan, yaitu penjadwalan, pembuatan catatan kemajuan belajar siswa, dan motivasi.
          Pengolaan pembelajaran sangat penting dalam system pembelajaran secara keseluruhan. Bagaimanapun baiknya perencanaan pengorganisasian dan penyampaian pembelajaran, namun jika strategi pengolaan tidak diperhatikan maka efektifitas pembelajaran tidak bias maksimal. Pada dasarnya pengolaan pembelajaran terkait dengan usaha penataan interaksi antar siswa dengan komponen pembelajaran yang terkait ,baik berupa pengorganisasian maupun penyampaian pembelajaran.
         Pengolaan berkaitan dengan penetapan kapan suatu strategi atau komponen strategi dapat di pakaidalam suatu situasi pembelajaran (Dageng ,1989). Menurut Dageng (1989) paling tidak ada empat hal yang menjadi urusan strategi pengolaan yaitu :
1. Penjadwalan penggunaan startegi pembelajaran
2. Pembuatan catatan kemajuan belajar siswa
3. Pengelolaan motivasional
4. Kontrol belajar
2. Pengelolaan Guru
            Peran guru sangat besar dalam pengelolaan kelas, karena guru sebagai penanggung jawab kegiatan belajar mengajar di kelas. Guru merupakan sentral serta sumber kegiatan belajar mengajar. Guru harus penuh inisiatif dan kreatif dalam mengelola kelas, karena gurulah yang mengetahui secara pasti situasi dan kondisi kelas terutama keadaan siswa dengan segala latar belakangnya.
Dalam kaitannya dengan tugas pengelolaan kelas ada beberapa peran guru yang harus dilakukan sebagai berikut:
1. Peran Guru Sebagai Pengajar (Instructional)
        Peran ini mewajibkan guru menyampaikan sejumlah materi pelajaran yang berupa informasi, fakta serta tugas dan keterampilan yang harus dikuasai oleh siswa sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah ditetapkan. Untuk itu guru harus menguasai materi pelajaran, metode mengajar dan teknik-teknik evaluasi. Dalam peran ini guru dianggap sebagai sumber informasi dan sumber belajar utama. Oleh karena itu guru harus selalu menambah dan memperluas wawasannya dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sedang berkembang saat ini.
Dalam melaksanakan perannnya sebagai pengajar hal-hal yang harus dilakukan oleh guru adalah menyusun program pengajaran, membuat persiapan mengajar, menyiapkan alat peraga, merencanakan dan menyiapkan alat evaluasi, mengatur ruang kelas dan tempat duduk siswa.

2. Peran Guru Sebagai Pendidik (Educational)
          Selain ditugaskan sebagai pengajar guru juga diberikan tugas sebagai pendidik yaitu mengantarkan siswa menjadi manusia dewasa yang cerdas dan berbudi luhur. Dalam hal ini peranan guru dalam pembentukan sikap, mental dan watak sangat dominan. Dalam arti kata lain guru akan diposisikan menjadi orang tua kedua yaitu pengganti orang tua siswa di sekolah. Oleh sebab itu guru harus memperhatikan siswa terutama sikap, tingkah laku, ketertiban dan kedisiplinannya. Disamping itu guru juga harus bisa mengkondisikan dirinya sebagai panutan bagi semua siswa yang dididiknya. Seperti kata pepatah ”guru kencil berdiri murid kencing berlari”.

3. Peran Guru Sebagai Pemimpin (Managerial)
           Peran ini bukan saja pada saat proses belajar mengajar berlangsung tetapi juga sebelum dan sesudah pelajaran berlangsung. Guru adalah pemimpin dan penanggung jawab utama di kelasnya. Oleh karen aitu yang terjadi di kelas dan yang berkaitan dengan siswa secara langsung atau tidak langsung menjadi tanggung jawab guru. Sehubungan dengan itu guru harus banyak tahu tentang latar belakang siswa-siswanya, baik segi sosial, ekonomi maupun budaya.
           Sebagai pemimpin kelas guru harus mengadakan hubungan dengan sekolah lain, masyarakat sekitar termasuk dalam memanfaatkan sumber daya yang ada dilingkungannya.

3.Prinsip-Prinsip Pembelajaran
           Adapun prinsip prinsip pengelolaan pengajaran adalah identik dengan prinsip pengelolaan secara umum yaitu:
Tujuan yang dikehendaki harus jalas
Program itu harus sederhana (simpel)
Program program yang disusun harus sinkron dengan tujuan yang ditentukan.
program itu harus bersifat menyeluruh(integrated)
harus ada koordinasi terhadap komponen yang melaksanakan program disekolah.
Umumnya orang menyingkat prinsip diatas dengan istilah KISS (koordinasi, integrasi, sinkronisasi, simplikasi).
Selain itu adapun prinsip-prinsip belajar yang perlu diperhatikan terutama oleh pendidik ada 8 yaitu: perhatian, dalam pembelajaran guru hendaknya tidak mengabaikan masalah perhatian. Sebelum pembelajaran dimulai guru hendaknya menarik perhatian siswa agar siswa berkonsentrasi dan tertarik pada materi pelajaran yang sedang diajarkan.

4. Prosedur Pembelajaran
          Secara umum, prosedur pembelajaran dilakukan melalui 3 tahapan yaitu : (1) kegiatan pendahuluan; (2) kegiatan inti; (3) kegiatan akhir dan tindak lanjut :
A. Pendahuluan
Udin S. Winataputra, dkk. (2003) mengemukakan hal-hal yang dilakukan dalam kegiatan pendahuluan, yaitu :
1. Menciptakan Kondisi Awal Pembelajaran; meliputi: membina keakraban, menciptakan kesiapan belajar peserta didik dan menciptakan suasana belajar yang demokratis.
2. Apersepsi/Pre test; meliputi : kegiatan mengajukan pertanyaan yang berhubungan dengan materi sebelumnya, memberikan komentar atas jawaban yang diberikan peserta didik dan membangkitkan motivasi dan perhatian peserta didik untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.
Sementara itu, Depdiknas (2003) mengemukakan bahwa dalam kegiatan pendahuluan, perlu dilakukan pemanasan dan apersepsi, didalamnya mencakup: (a) bahwa pelajaran dimulai dengan hal-hal yang diketahui dan dipahami peserta didik; (b) motivasi peserta didik ditumbuhkan dengan bahan ajar yang menarik dan berguna bagi peserta didik; dan (c) peserta didik didorong agar tertarik untuk mengetahui hal-hal yang baru.
B. Kegiatan Inti
Udin S. Winataputra, dkk. (2003) mengemukakan hal-hal yang dilakukan dalam kegiatan inti, yaitu :
1. Menyampaikan tujuan yang ingin dicapai, baik secara lisan maupun tulisan.
2. Menyampaikan alternatif kegiatan belajar yang akan ditempuh
3. Membahas Materi
Depdiknas (2003) membagi kegiatan inti ke dalam tiga tahap kegiatan yaitu: (1) eksplorasi; (2) konsolidasi pembelajaran, dan (3) pembentukan sikap dan perilaku.
1. Kegiatan eksplorasi merupakan usaha memperoleh atau mencari informasi baru. Yang perlu diperhatikan dalam kegiatan eksplorasi, yaitu: (a) memperkenalkan materi/keterampilan baru; (b) mengaitkan materi dengan pengetahuan yang sudah ada pada peserta didik; (c) mencari metodologi yang paling tepat dalam meningkatkan penerimaaan peserta didik akan materi baru tersebut.
2. Konsolidasi merupakan merupakan negosiasi dalam rangka mencapai pengetahuan baru. Dalam kegiatan konsolidasi pembelajaran yang perlu diperhatikan adalah : (a) melibatkan peserta didik secara aktif dalam menafsirkan dan memahami materi ajar baru; (b) melibatkan peserta didik secara aktif dalam pemecahan masalah; (c) meletakkan penekanan pada kaitan struktural, yaitu kaitan antara materi pelajaran yang baru dengan berbagai aspek kegiatan dan kehidupan di dalam lingkungan; dan (d) mencari metodologi yang paling tepat sehingga materi ajar dapat terproses menjadi bagian dari pengetahuan peserta didik.
3. Pembentukan sikap dan perilaku merupakan pemrosesan pengetahuan menjadi nilai, sikap dan perilaku. Yang perlu diperhatikan dalam pembentukan sikap dan perilaku, adalah : (a) peserta didik didorong untuk menerapkan konsep atau pengertian yang dipelajarinya dalam kehidupan sehari-hari; (b) peserta didik membangun sikap dan perilaku baru dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan pengertian yang dipelajari; dan (c) cari metodologi yang paling tepat agar terjadi perubahan sikap dan perilaku peserta didik.
C. Kegiatan Akhir dan Tindak Lanjut Pembelajaran
Udin S. Winataputra, dkk. (2003) mengemukakan hal-hal yang dilakukan dalam kegiatan akhir dan tindak lanjut pembelajaran , yaitu : (a) penilaian akhir; (b) analisis hasil penilaian akhir; (c) tindak lanjut; (d) mengemukakan topik yang akan dibahas pada waktu yang akan datang; dan (e) menutup kegiatan pembelajaran.
Mulyasa (2003) mengemukakan dua kegiatan pokok pada akhir pembelajaran, yaitu : (a) pemberian tugas dan (b) post tes. Sementara itu, Depdiknas (2003) mengemukakan dalam kegiatan akhir perlu dilakukan penilaian formatif, dengan memperhatikan hal-hal berikut: (a) kembangkan cara-cara untuk menilai hasil pembelajaran peserta didik; (b) gunakan hasil penilaian tersebut untuk melihat kelemahan atau kekurangan peserta didik dan masalah-masalah yang dihadapi guru; dan (c) cari metodologi yang paling tepat yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

5. Pengelolaan Lingkungan Kelas
           Pengelolaan kelas merupakan salah satu keterampilan penting yang harus dikuasai guru. Pengelolaan kelas berbeda dengan pengelolaan pembelajaran. Pengelolaan pembelajaran lebih menekankan pada kegiatan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan tindak lanjut dalam suatu pembelajaran. Sedangkan pengelolaan kelas lebih berkaitan dengan upaya-upaya untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar (pembinaan rapport, penghentian perilaku peserta didik yang menyelewengkan perhatian kelas, pemberian ganjaran, penyelesaian tugas oleh peserta didik secara tepat waktu, penetapan norma kelompok yang produktif), didalamnya mencakup pengaturan orang (peserta didik) dan fasilitas.
Pengelolaan kelas ( classroom management ) berdasarkan pendekatan menurut Weber diklasifikasikan kedalam dua pengertian, yaitu berdasarkan pendekatan otoriter dan pendekatan permisif. Berikut dijelaskan pengertian dari masing-masing pendekatan tersebut: Pertama, berdasarkan pendekatan otoriter pengelolaan kelas adalah kegiatan guru untuk mengkontrol tingkah laku siswa, guru berperan menciptakan dan memelihara aturan kelas melalui penerapan disiplin secara ketat ( Weber ).
Bagi sekolah atau guru yang menganut pendekatan otoriter, maka dalam mengelola kelas guru atau sekolah tersebut menciptakan iklim sekolah dengan berbagai aturan atau ketentuan-ketentuan zang harus ditaati oleh warga sekolah/ kelas. Walaupun menggunakan pendekatan otoriter, berbagai aturan zang dirumuskan tentu saja tidak hanza didasarkan pada kemauan sepihak dari pengelola sekolah /kelas saja, melainkan dengan memasukan aspirasi dari siswa. Hal ini penting mengingat aturan zang dibuat diperuntukan bagi kepentingan bersama, zaitu untuk menunjang terjadinya proses pembelajaran zang efektif dan efisien.
Kedua pendekatan permisif mengartikan pengelolaan kelas adalah uapaya zang dilakukan oleh guru untuk memberi kebebasan untuk siswa melekukan berbagai aktivitas sesuai dengan zang mereka inginkan. Pengertian kedua ini tentu saja bertolak belakang dengan pendapat pertama. Menurut pandangan permisif, fungsi guru adalah bagaimana menciptakan kondisi siswa merasa aman untuk melakukan aktivitas di dalam kelas, tanpa aharus merasa takut dan tertekan
D. Pendapat Saya
Bagi saya pengelolaan pembelajaran sangatlah penting dalam proses pembelajaran dimana seorang guru harus memiliki kinerja yang evektif dalam mengelola suatu pembelajaran di kelas. Selain itu pada setiap tindak pembelajaran, seorang guru harus mampu membuat perhitungan secara akal sehat tentang strategi pembelajaran apa saja yang digunakan dalam suatu kegiatan pembelajaran.dalam suatu kegiatan pembelajaran seorang guru tidak mungkin menggunakan satu strategi saja,melainkan harus mampu meramu berbagai strategi sehingga menjadi satu kesatuan yang tepat untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
E. Penutup
Kesimpulan
Dari artikel diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Pembelajaran adalah usaha sadar dari guru untuk membuat siswa belajar, yaitu terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa yang belajar, dimana perubahan itu dengan didapatkannya kemampuan baru yang berlaku dalam waktu yang relative lama dan karena adanya usaha.
Dengan demikian dapat diketahui bahwa kegiatan pembelajaran merupakan kegiatan yang melibatkan beberapa komponen :
  1. Siswa, Seorang yang bertindak sebagai pencari, penerima, dan penyimpan isi pelajaran yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.
  2. Guru, Seseorang yang bertindak sebagai pengelola, katalisator, dan peran lainnya yang memungkinkan berlangsungnya kegiatan belajar mengajar yang efektif.
  3. Tujuan, Pernyataan tentang perubahan perilaku ( kognitif, psikomotorik, afektif ) yang diinginkan terjadi pada siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran.
  4. Materi Pelajaran, Segala informasi berupa fakta, prinsip, dan konsep yang diperlukan untuk mencapai tujuan.
  5. Metode, Cara yang teratur untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendapat informasi yang dibutuhkan mereka untuk mencapai tujuan.
  6. Media, Bahan pengajaran dengan atau tanpa peralatan yang digunakan untuk menyajikan informasi kepada siswa.
  7. Evaluasi, Cara tertentu yang digunakan untuk menilai suatu proses dan hasilnya.
  8. Ciri - ciri Pembelajaran

DAFTAR RUJUKAN
Budiningsih, Asri C. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Departemen Dalam Negeri RI bekerjasama Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.1996, Pengelolaan Kelas di Sekolah Dasar, Jakarta
M. Abdu, 2010. Strategi belajar mengajar dan inovasi pembelajaran. Jakarta: LepKhair

Tidak ada komentar:

Posting Komentar